Selamat malam Tuan,
izinkan sedikit imajinasiku mengisi malammu
tak perlu takut akan dingin
sebab jika kau temukan makna di balik senyumku,
hangat kan kau rengkuh.
Ini tulisan biasa, Tuan
tapi asaku turut mengisi diksinya
agar yang menjerit di dalam dada bisa keluar.
Tak perlu kau cermati, Tuan
sengaja kubuat sederhana biar meresap pada kalbumu yang paling rapuh.
Aku mungkin kurang ajar, Tuan
tapi bagiku simpul kecil di ujung bibirmu adalah anak panah
matanya melesat jauh ke dalam hatiku
dan mengukir tulisan tentang harapan yang kau titipkan padaku.
Jogja, 24.02.14
0 komentar:
Post a Comment