Sunday, April 13 2025

In

Perempuan dan Air Mata

Perempuan dan air mata itu dekat

tidak ada yang pantas menyalahkan luruhnya sungai di sudut mata seorang perempuan.

Air mata ibaratnya pertunjukan dari segala sesak pada benak,

ibaratnya penunjuk dari segala riuh dalam keruh.

Jangan pernah marah pada air mata perempuan,

jika hadirnya suci, 

seluruh jiwanya ikut mengalir di setiap rintik yang jatuh.

Seringkali seluruh raganya ikut bergetar,

terguncang oleh sedu sedan berkepanjangan.

Bukan karena lemah,

namun beban yang dipikul sudah melebihi kapasitas batin yang lelah.

Bukan karena menyerah,

tapi ingin sejenak menyuarakan rindu dan kesal yang menumpuk di sudut gelisah.

Jangan pernah acuh pada air matanya,

sebab terkadang acuhmu memupuk sakit,

menanam benih kebenciannya pada dunia.

Dia perempuan biasa, sama seperti perempuan lainnya,

air mata hanya jadi salah satu bahasa untuk marah,

untuk bersuara dalam diamnya.

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment