Friday, April 11 2025

In poetical post random ramble

Limbung

Ia berdiri kuat

berjalan tanpa ragu

tersenyum pada semua orang

memeluk setiap kesempatan

memimpikan setiap kebahagiaan.


Hingga suatu hari

kakinya patah satu

ia masih kuat berdiri

meski terpincang ia masih mampu berjalan

saat menjemput kesempatannya yang baru

satu kakinya patah pula.


Ia limbung

jatuh pada lututnya

tak ada lagi kaki yang mampu menopang beratnya hidup

ia hanya mampu merangkak

satu satu

perlahan tanpa arah.


Ia sudah menyerah

takdir tak pernah berbaik hati padanya

dunia tidak pernah berdamai dengannya

ia hidup tanpa harapan untuk bahagia

ia hidup hanya untuk orang lain

bukan untuk dirinya.


Kapalnya tak akan pernah berlabuh

karam di tengah pelayarannya menuju dermaga

hartanya hilang disapu ombak

bercampur pasir dan buih

ia, tak akan pernah sampai pada tujuannya.


Ia tidak menunggu siapa-siapa

ia menyerah

ia lelah merasa kuat

ia lelah merangkak

tolonglah, biarkan ia hidup dengan caranya sendiri.



07 Mei 2016.

Senandika Ayu, sudah menyerah.

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment