In short story

Why (1)


1. Pertemuan Pertama

Rahagi, itu namamu. Satu nama, enam huruf. Tapi kekuatannya mampu membuat persendianku lemah selama bertahun-tahun. Aku tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di balik mata sendu milikmu. Pun kau tak pernah dengan jelas mengungkapkan apa yang jadi kemauanmu. Kau lebih senang diam, berteka-teki, meninggalkanku dalam tanda tanya besar tak berujung yang tak pernah aku temui jawabannya sampai saat ini. Siapa aku dalam hidupmu?

Rahagi.

Kita bertemu di kesibukan kota. Di sebuah kafetaria yang meski kecil, namun selalu memberikan tempat pada jiwa-jiwa yang ingin menyepi. Saat itu pagi masih belia, aku tengah terburu-buru mengejar jam masuk kantor hingga tak sengaja gelas kopi kita tertukar. Ponselku yang tidak berhenti berdering mengacuhkanku pada fakta bahwa kopiku yang seharusnya panas, ternyata dingin. Sampai-sampai indera perabaku pun terlambat memberi peringatan pada otakku bahwa aku salah ambil gelas kopi. Dan aku baru menyadari kesalahanku ketika aku sudah ada di depan gedung kantor. Dengan panik aku berbalik arah dan disanalah engkau, Rahagi, tepat di depan mataku, dengan kopiku.

“Nayaka?” katamu dengan nada bertanya.

Masih di depanmu, perhatianku saat itu terpecah antara tenggelam dalam mata sendu milikmu dan kebingungan karena ada orang asing yang memanggil namaku. Dahiku berkerut.

“Kok tau nama saya?” tanyaku sedikit curiga.

Kau tersenyum. Tidak ada yang spesial dari senyummu. Tapi otakku memilih untuk mengingat senyum itu baik-baik tanpa permisi sejak pertama kali aku berkenalan dengannya. Masih dengan mata sendumu, kau jawab.

“Kopi kita tertukar. Bukannya kamu pesan hot cappucino?”

Hah? Hanya itu respon yang saat itu yang ada dalam pikiranku. Otakku masih belum bekerja sepenuhnya. Aku baru tersadar ketika kau tunjukkan namaku yang tertulis pada permukaan gelas kopi yang kau pegang. Aku terkesiap, setengah bagian dari diriku bersyukur karena aku tidak perlu berjalan kembali ke kafetaria tadi dan setengahnya lagi malu luar biasa.

“Ya Tuhan maaf, saya terburu-buru jadi saya salah ambil.” Jawabku sambil menyerahkan kopimu yang jelas-jelas sedingin es. Lagi-lagi kau tersenyum.

“Bukan masalah kok. Lagipula kantormu searah dengan tujuan saya. Dari tadi saya panggil kamu tapi kamu terlalu sibuk menelepon.” Jawabmu yang sampai saat ini masih membuatku malu. Bagaimana bisa aku tidak mendengar panggilanmu.

“Sekali lagi maaf ya, dan terima kasih sudah mengantar kopi saya, Mas...?” aku melirik nama yang tertulis pada gelas kopi yang sudah kuserahkan kepadamu.

“Rahagi.” Potongmu cepat.

“Ah ya, Rahagi.” Lagi-lagi aku dibuat malu. “Oke kalau begitu, mohon maaf saya permisi dulu, saya sudah terlambat.” Sambungku.

“Oke silahkan.” Jawabmu singkat seraya mengisyaratkan padaku untuk mendahuluimu.

Aku mengangguk dan membalikkan badan. Berjalan cepat menaiki tangga sebelum akhirnya masuk lewat pintu kaca besar di depanku. Bodoh sekali, mengapa aku tidak bisa merasakan bedanya panas dan dingin. Pagi itu memang semuanya sedang sangat membingungkan. Rekan kerjaku yang bolak-balik meneleponku sejak aku membeli kopi sedang panik karena berkas yang seharusnya ia presentasikan siang ini raib entah kemana. Dan aku sebagai teman satu tim-nya ikut-ikutan panik karena berkas itu hasil kerja bersama. Aku tidak sempat memperhatikan kemana kau pergi setelah aku meninggalkanmu di depan gedung kantor. Yang aku tahu, pertemuan itu bukan akhir dari kisah kita. Malah pertemuan itu menjadi awal semua ini terjadi.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In eye makeup full face makeup makeup look

Natural Brown Eye








Eyes:
Wardah Eyebrow Pencil (Black)
Morphe X Kathleenlights Palette
Maybelline Hypersharp Power Black
Maybelline The Magnum Barbie Mascara
Elise Tokyo Series Tapered Collection (66)

Face:
Smashbox Photofinish Foundation Primer
L.A Girl Pro HD Concealer (Green Corrector, Orange Corrector, Toast)
Revlon Colorstay Foundation (300 Golden Beige)
Catrice Liquid Camouflage Concealer (020 Light Beige)
Make Over Silky Smooth Translucent Powder (02 Rosy)
City Color Contour & Define Palette
Wet n Wild Megaglo Contouring Palette (Dulce de Leche)
Maybelline Clear Smooth Original Pressed Powder (03 Natural)
Elf Baked Highlighter (Moonlight Pearl)
Emina Cheeklit (Cotton Candy)

Lips:
Make Over Intense Matte Lip Cream (008 Libertine)

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments