In beauty 101 full face makeup makeup look

Tips dalam Membuat No Makeup Makeup Look ala Ayu



Haaaiii apa kabar semuanyaa?? Semoga sehat dan bahagia selalu yaaah :)
Hari ini aku mau berbagi tips dalam mengaplikasikan my interpretation of no makeup makeup look yang udah aku cobain sendiri. FYI, tips ini cocok banget dipake untuk foto, untuk kalian yang kulitnya kering, atau untuk kalian yang simply suka aja sama makeup dewy. Aku kurang merekomendasikan tips ini untuk kalian yang kulitnya berminyak kayak aku. Karena biar makeup-nya keliatan kayak kulit asli, aku perlu mencampur 1 tetes Squalane (sejenis minyak), dan aku udah pernah pake adonan ini keluar rumah dan di waktu 6 jam kulitku udah ga ramah buat foto, alias berminyak banget.
Wah, intro-nya kepanjangan. Haha. Langsung aja yah.

Complexion
Complexion merupakan bagian yang paling penting dan paling susah di achieve dalam aplikasi no makeup makeup look. Di foto yang aku lampirkan, aku pake foundation lho! Tapi keliatan kayak kulit aja kan?
1.              Tools.
Tips pertama sekaligus kunci yang paling penting dalam complexion yang skin-like adalah tools-nya. Di foto yang aku lampirkan, aku mengaplikasikan foundation menggunakan flat foundation brush punyanya Real Techniques. Tapi sebenarnya kamu bisa pake kuas merek apapun, yang penting jenisnya flat. Selain pakai flat foundation brush, aku juga menggunakan beauty sponge dari Miniso untuk membaurkan foundation-nya.
Kenapa harus pakai flat foundation brush? Karena kamu mau foundation kamu itu menutup semua imperfection tapi tetap tipis. Pakai beauty sponge juga bikin foundation jadi lebih tipis, tapi juga mengurangi coverage-nya, hasilnya kamu jadi perlu pakai berlapis-lapis. Sementara kalau kamu apply pakai flat foundation brush dulu, kamu ngga akan mengurangi coverage foundation-nya.
Pastikan kamu apply foundation-nya tipis-tipis. Bukan kayak lagi ngecat tembok yah, tapi tipis-tipis. Aku selalu menepuk-nepuk brush-ku yang sudah aku beri foundation ke tangan atau ke mixing palette beberapa kali sampai foundation yang ada di brush-nya tinggal sedikit, baru aku aplikasikan ke kulit. Pastikan juga kamu aplikasikan di 1 area sampai rata, lalu langsung kamu tepuk-tepuk pakai beauty sponge lembab. Karena biasanya flat brush meninggalkan bekas garis-garis di kulit. Dan kalau kamu tunggu sampai seluruh wajah ter-cover foundation baru kamu ratakan pakai beauty sponge, nanti foundation-nya terlanjur kering dan susah diratakan.
Lalu ulangi semua langkah ini sampai seluruh wajah tertutup foundation. Kalau kamu ngerasa masih butuh coverage lebih, kamu bisa ulangi semua langkah tadi di bagian yang mau kamu tutupi. Tapi, prinsipku semakin tipis akan semakin terlihat seperti kulit. Jadi, hati-hati yah :)
2.              “Adonan” Foundation
Tips kedua dan ngga kalah penting adalah adonan foundation yang kamu pakai. Biasanya, kita sulit menemukan warna foundation yang sangat sesuai dengan warna kulit asli kita. Nah, untuk mencapai warna foundation yang sangat dekat dengan warna kulit asli kamu, kamu bisa mencampur beberapa warna foundation yang kamu punya sampai kamu rasa sudah paling mendekati warna asli kulit kamu. Semakin dekat warna foundation-nya dengan warna kulit asli kamu, semakin bagus hasilnya karena semakin meyakinkan kalau itu seperti kulit asli, padahal bukan. Hihi.
Selain itu, pastikan jenis foundation kamu pakai bukan foundation matte. Kulit asli, apalagi yang sehat, pasti akan cenderung lebih dewy-dewy-basah gitu. Jadi, kalau kamu pakai foundation yang matte, kamu bisa campurkan adonan foundation kamu dengan 1 tetes face oil kesayangan kamu. Jangan banyak-banyak yah, karena face oil itu bikin adonan foundation jadi lebih cair. Kalau kebanyakan nanti coverage-nya juga berkurang. Nah karena tips inilah aku kurang menyarankan cara ini dipakai untuk kamu yang berkulit oily. Karena aku takut lama kelamaan kulit kamu akan terlihat terlalu berminyak.
3.              Serba cair atau krim
Tips ketiga adalah penggunaan blush, bronzer, highlighter dan contour berbentuk cream atau cair. Aku sih ngga menyarankan kamu untuk contour kalau mau no makeup makeup look yang terlihat real. Karena contour akan membuat wajah terlihat lebih fake dari wajah tanpa makeup. Kalau kamu tetap mau contour wajah, pastikan kamu baur dengan baik biar ngga keliatan ada batas antara bagian yang di-contour dengan yang engga.
Di foto yang aku lampirkan, aku ngga pakai blush dan bronzer liquid/cream, tapi aku pakai lip coat dari BLP yang shade Mapple Waffle. Warnanya yang cokelat agak peach tapi agak mauve juga cocok buat jadi pengganti bronzer sekaligus blush, jadi aku pakai untuk keduanya. Aku juga ngga pakai highlighter, tapi kalo kamu mau pakai highlighter, pastikan kamu pakai yang berbentuk cream dan di blend dengan baik ya. Pilih juga highlighter yang subtle biar ngga terlalu keliatan fake. Kalau kamu ngga punya blush/bronzer/highlighter berbentuk krim, kamu bisa akalin dengan cara yang agak sadis tapi ampuh. Caranya kamu gerus blush/bronzer/highlighter kamu sedikit lalu campur dengan foundation. Selanjutnya adonan blush/bronzer/highlighter+foundation itu kamu tepuk-tepuk ke kulit. Pakai tangan aja biar panas tangan kamu ngebantu produknya nge-blend ke kulit kamu.
Oh iya, kalau kamu mau pakai concealer untuk bawah mata atau bagian-bagian yang mau kamu conceal, pastikan kamu juga membaurkan concealer-nya dengan jari yah. Biar (lagi-lagi) panas tangan kamu membantu produknya untuk terbaur dengan baik.
4.              Hindari penggunaan bedak berlebihan
Again, seperti yang sebelumnya aku jelaskan, kulit asli yang sehat akan terlihat dewy-dewy-basah. Jadi pastikan kamu meminimalisir penggunaan bedak, bahkan akan lebih bagus kalau tanpa bedak sama sekali. Kalau terpaksa menggunakan bedak, pastikan kamu pakai tipis aja. Semakin banyak bedak yang kamu pakai, semakin besar kemungkinannya complexion kamu akan terlihat dempul. Kalau aku, caranya adalah pakai brush yang ngga terlalu rapat bulunya, jadi produk yang diambil juga lebih sedikit. Dan cara mengaplikasikannya adalah dengan digeser-geser pelan-pelan ke kulit. Jangan pakai tekanan sama sekali dan usahakan hanya ujung-ujung kuas yang menempel ke kulit.
Kamu juga bisa menyemprotkan setting spray setelah menggunakan bedak agar bedak yang sudah kamu aplikasikan lebih terlihat menyatu dengan kulit.

Eye Makeup
5.              Alis natural
Hindari penggunaan brow pomade untuk no makeup makeup look. Aku pribadi ngga terlalu jago pakai brow pomade untuk alis natural. Jadi aku prefer untuk pakai pensil alis. Aku ngga bingkai alisku, tapi aku langsung meniru garis-garis alis dan mengisinya di bagian-bagian yang kosong. Dan aku pastikan alisnya terbaur dengan sempurna dengan cara menyikat alisnya berkali-kali. Jangan khawatir kalau alisnya sedikit berantakan. Karena alis yang natural memang sedikit berantakan kan?
6.              Warna eyeshadow natural
Di foto yang aku lampirkan, aku kembali menggunakan lip coat dari BLP sebagai warna mata. Aku aplikasikan hanya dengan jari dan baur sampai terlihat natural. Kamu juga bisa pakai bronzer di bagian kelopak mata biar mata kamu lebih terdefinisi.
7.              Maskara setipis mungkin
Ini krusial sih. Kamu harus pastikan mata kamu “bangun” tapi ngga keliatan fake. Kamu harus jepit bulu mata kamu dan pakai maskara setipis mungkin. Yang penting bulu mata kamu naik dan terlihat. Pastikan juga bulu mata kamu ngga menggumpal dan terlihat terpisah-pisah. Seolah-olah kamu abis cuci muka dan bulu mata kamu masih basah gitu. Hihi.

Lipstick
8.              Nah, ini juga penting. Kamu harus pilih warna lipstick yang natural. Cara aplikasinya juga penting. Menurutku, cara paling baik adalah dengan di tepuk-tepuk di bibir biar produk yang nempel tipis-tipis aja. Habis itu, kalau kamu mau, kamu bisa tambah lip gloss tanpa shimmer di bibir kamu biar keliatan lebih sehat. Tapi jangan berlebihan yah. Di foto yang aku lampirkan, menurutku lip gloss-nya masih agak berlebihan nih.
9.              Be confident!
Ini tips paling utama. Untuk bisa percaya diri dengan makeup tipis dan ngga keliatan pakai makeup adalah kita harus yakin dengan apa yang Tuhan kasih untuk kita. Kalau kita percaya diri, ngga pakai makeup pun kita ngga akan malu :)
Segitu dulu tips dari aku. Semoga membantu kamu yang lagi butuh tips untuk no makeup makeup look yah. Later!


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In beauty review skincare

Emina Sun Protection SPF 30 Review


Halo semuanya, apa kabar? Semoga selalu dilindungi Tuhan yaah :)
Kali ini aku mau review sebuah produk yang sebenarnya sudah aku review secara singkat di Instagram beberapa hari yang lalu. Kalau mau baca versi singkatnya, bisa baca disini. Produk yang mau aku review adalah Emina Sun Protection SPF 30 PA+++.

Apa ini?
Ini adalah tabir surya atau sunscreen yang murah banget. Seingatku harganya ngga sampai 40 ribu. Emina ini masih satu perusahaan dengan Wardah dan Make Over, dan produk-produknya lebih ditujukan untuk remaja. Makanya ngga heran kalau produk-produknya Emina harganya murah-murah dan kemasannya juga cenderung lebih playful.

Kenapa aku coba ini?
Berawal dari sebuah diskusi di kolom komentar, sepertinya di Youtube, aku kurang ingat. Waktu itu membicarakan soal sunscreen yang ramah untuk kulit berminyak. Lalu banyak juga yang merekomendasikan Emina ini. Akhirnya waktu aku mampir ke counter-nya Emina di sebuah Mall, aku beli aja. Waktu itu aku berpikir, kalaupun ngga cocok, aku ngga terlalu rugi karena harganya kan murah. Haha.

Apa klaimnya?
·                Memiliki tekstur ringan yang membantu melindungi kulit dari sinar UV di hari yang aktif.
·                Diperkaya Aloe Vera Extract dan emollient untuk memberikan kelembaban ekstra di kulit.

Kemasan, Volume, dan Konsistensi

Kemasan dari produk ini berbentuk tube berwarna putih dengan aksen berbentuk geometris berwarna oranye dan abu-abu. Saat membeli produk ini, pembeli tidak diberikan kotak. Namun isi produk terlindungi dengan segel aluminium. Kepala tubenya menggunakan tutup fliptop, sehingga pengguna dapat mengontrol sebanyak apa produk yang ingin dikeluarkan. Di bagian depan kemasan terdapat merk dan keterangan singkat produk. Di bagian belakang kemasan terdapat keterangan produk yang lebih lengkap seperti klaim, cara pakai, bahan-bahan, dan peringatan. Produk ini berisi 60 ml dengan konsistensi seperti krim berwarna putih kekuningan.

Bahan-Bahan
Aqua, Ethanol, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Glyceryl Stearate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Dimethicone, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Triethanolamine, Propylene Glycol, Panthenol, Polyvinyl Alcohol, Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf Extract, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Fragrance, Hydrolyzed Wheat Protein/PVP Crosspolymer, BHT, Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Potassium Sorbate, EDTA, Sodium Benzoate.
Berdasarkan bahan-bahan di atas, dapat dilihat bahwa sunscreen ini termasuk dalam chemical sunscreen yang menggunakan Ethylhexyl Methoxycinnamate (Octinoxate) dan Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate (Uvinul A Plus).

Cara Pakai dan Efek di Kulit

Cara pakai yang tertulis di kemasan adalah: Oleskan pada area wajah dan leher 15 menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.
Sunscreen ini menginggalkan sedikit sekali white cast saat diaplikasikan, namun white cast itu akan hilang ketika produk menyerap ke kulit. Kebetulan, beberapa bulan yang lalu aku sudah pernah pakai produk ini dan merasa white cast yang ditinggalkan mengganggu banget. Akhirnya aku kasih produk ini ke adikku. Tapi pas kemarin aku coba beli lagi dan coba pakai sekali lagi, aku ngga notice ada white cast yang berlebihan.
Akhirnya aku coba bandingkan punyaku yang baru saja kubeli dengan yang lama. Dan ternyata memang ada beberapa perbedaan antara produk lama dan baru. Pertama, warna produk yang lama lebih kekuningan dan produk yang baru lebih dominan putih dan hampir tidak terlihat kekuningannya. Kedua, produk yang lama lebih cair sementara yang baru lebih terasa seperti krim kental. Ketiga, produk yang lama lebih dewy dan saat terkena sinar matahari, pantulan sinarnya terlihat lebih putih dan mengkilap. Sementara produk yang baru lebih tidak berwarna saat terkena sinar matahari. Mungkin memang sudah ada perubahan formula antara produk yang lama dan yang baru.
Produk ini cukup cepat menyerap, dan saat sudah menyerap produk ini tidak meninggalkan rasa lengket di kulit. Finish-nya pun cenderung matte sehingga cocok digunakan oleh pengguna dengan kulit berminyak.

Tips dan Peringatan Produk
Pada kemasan produk terdapat peringatan yang berbunyi:
“Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari, meskipun menggunakan sediaan tabir surya. Jika terjadi reaksi hipersensitivitas (rasa terbakar, kemerahan), hentikan pemakaian.”

Apakah produk ini sesuai dengan klaimnya?
Bisa dibilang iya. Produk ini sama sekali ngga terasa berat dan ngga bikin kulit kering. Tapi aku ngga berani bilang kalau produk ini juga ngga bikin kulit makin kering bagi orang yang kulitnya kering yah, karena kulitku sendiri berminyak. Di kulitku, produk ini cukup bikin kulit matte dan ngga bikin kulit makin berminyak sepanjang hari. It’s a big deal since almost all sunscreen that I’ve used made me more oily throughout the day.
Sayangnya, sunscreen ini hanya memiliki SPF 30. Aku pribadi lebih memilih sunscreen dengan SPF 50 karena merasa lebih aman dan terlindungi. Tapi, adakalanya aku juga butuh sunscreen dengan SPF lebih rendah untuk dipakai keluar rumah yang hanya sebentar atau saat masih pagi atau sore menjelang malam yang ngga terlalu banyak terpapar sinar matahari. Jadi, sunscreen ini cocok digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut. Tapi kalau untuk perlindungan harian sih aku merasa kurang.

Review keseluruhan:
(+) Harganya murah dengan isi cukup banyak.
(+) Kemasan yang cukup baik.
(+) Mudah ditemukan.
(+) Tidak meninggalkan white cast di kulitku.
(+) Tidak membuat kulit semakin berminyak.

(-) Baunya aneh. Bau jeruk tapi kimiawi banget.
(-) Hanya memiliki SPF30.
(-) Aku ngga tau produk ini akan meninggalkan white cast atau ngga di skintone yang lebih gelap dari kulitku, mengingat sebelumnya aku punya masalah white cast dengan produk ini.
(-) Mengandung alkohol dan fragrance.

Ranking? 4/5

Repurchase? Maybe. Selama aku belum menemukan sunscreen lain dengan finish matte dan SPF cukup rendah, kemungkinan besar aku akan tetap menggunakan sunscreen ini.
Sekian dulu review-ku kali ini. Semoga membantu yaah. Later!

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In haul

Jakarta Haul


Haiii semuanya. How are you? I hope you’re safe and sound :D
Kemarin aku berkesempatan untuk jalan-jalan ke Ibukota Jakarta yang katanya sekarang udah kalah jahat sama ibu jari netizen. Lol. Sebelum kesana aku memang udah nabung biar disana bisa beli barang-barang yang emang aku incar dari lama. Hasilnya, aku bangkrut. Wkwkwk. Nyatanya meskipun udah menyisihkan uang dari lama, aku tetap kalap dan kekurangan uang. Siap-siap aja nih kelaperan sampe tengah bulan.

Jadi di tulisanku kali ini aku mau share tentang apa saja barang-barang yang sudah aku beli disana. Take a note kalau sebagian barang-barang ini memang barang yang sudah lama aku incar tapi ragu untuk beli karena masalah ongkos kirim. Jadi aku ngga sembarang kalap, tapi memang udah research sebelumnya. Like I always told you, do research before buying anything.
Oke kita mulai aja yaa....
1. Drugstore (Guardian & Century)

Toko pertama yang aku masuki saat di Jakarta adalah Century. Kenapa Century? Karena aku udah lama penasaran sama Studio Tropik Original Priming Water (di website harganya Rp. 99.000,- tapi seingatku di Century harganya di atas 100 ribu). Priming Water ini udah sering di-rave sama MUA dan influencer lokal, dan katanya enak banget dan wanginya juga luar biasa. Pas banget waktu aku ke Century, Priming Water ini tinggal 1 botol dan tinggal yang untuk Oily Skin. Beruntung banget. Di Jogja, Priming Water ini belum masuk Century. 
Nah, hari kedua aku juga ke drugstore lainnya yaitu Guardian, di Mall yang berbeda. Disana aku beli Catrice Volumizing Lip Booster (040 Nuts About Mary; Rp. 58.000,-). Aku udah pernah punya ini tapi shades-nya terlalu terang untuk kulit aku. Jadi aku pilih shade nomor 040 ini karena warnanya cukup gelap dan sepertinya cocok untuk dipakai tanpa lip liner atau lipstick di bawahnya.
2. NYX


Toko kedua yang aku kunjungi adalah NYX. Aku ngga suka sama pengalamanku di toko ini. Waktu masuk aku langsung disamperin sama salah seorang beauty advisor-nya, tapi tanpa senyum sama sekali sepanjang dia ngasih advice ke aku. Dia cukup mampu menjelaskan ini itu ke aku, tapi karena dia menjelaskan tanpa senyum, lama-lama aku jadi ngerasa ngga enak dan terintimidasi. Alhasil, aku jadi punya perasaan ngga enak kalau ngga beli, dan jadinya aku setengah asal-asalan pilih produknya. Walaupun memang produk yang aku beli aku juga suka. Tapi aku rasa aku akan lebih nyaman untuk bebas mondar-mandir coba sana-sini sebelum beli, se-jam di toko pun aku ngga masalah dan akan tetap beli. Asalkan ngga terkekang sama mata BA-nya.
Di NYX aku beli 2 lipstick, again, karena aku udah capek diikutin. Aku beli NYX Lip Lingerie (masing-masing Rp. 135.000,- di sephora.co.id dan sociolla.com. PS: di sociolla lagi diskon lho pas aku nulis artikel ini (07 Maret 2018)) yang Honeymoon memang udah aku incar sejak lama. Yang satu lagi nih yang aku agak gimanaa gitu, shade-nya Ruffle Trim, sama-sama Lip Lingerie. Aku suka sama warnanya, tapi aku udah punya yang mirip banget, dan lebih murah, jadi aku ngerasa sia-sia belinya. Seandainya BA-nya ngasih aku waktu untuk lebih lama mikir dan muter-muter, aku pasti bisa beli produk lain yang lebih aku suka dan butuh.
3. Innisfree

Nah, ke-kalapan dimulai ketika aku masuk Innisfree. Aku paling banyak menghabiskan waktu dan uang disana. Aku beli 2 jenis Jeju Volcanic Color Clay Mask (masing-masing Rp. 120.000,- di website resminya), yaitu yang Purifying (hitam) dan Brightening (kuning). Aku memang sudah mengincar produk ini dari lama, jadi ketika di toko aku hanya sedikit bingung memilih varian mana yang akan aku pilih. Aku juga beli 3 jenis Capsule Recipe Pack (masing-masing Rp. 37.000,- di website resminya), 2 jenis yang wash-off (volcanic cluster dan bija & tea tree) dan 1 jenis sleeping pack (rice). Dan aku baru sadar kalau harusnya aku ngga perlu beli yang volcanic cluster karena aku juga sudah beli clay mask-nya dan fungsi mereka sama aja :D Terakhir aku beli 3 jenis My Real Squeeze Mask (coconut, manuka honey, dan tomato; masing-masing Rp. 19.000,- di website resminya).
Di Innisfree aku dapat bonus 3 aitem. Aitem pertama adalah mask brush yang merupakan bonus kalau beli 2 buah clay mask-nya. Aitem kedua adalah sampel sachet Super Volcanic Pore Clay Mask yang emang aku pengen coba. Terakhir ada 1 paket Best Collection Kit for New Member (padahal aku ngga apply jadi member :D) isinya The Green Tea Seed Serum (5 ml), Super Volcanic Pore Clay Mask (10 ml), dan Orchid Enriched Cream (10 ml). Semuanya memang aku pengen coba, jadi aku seneng banget dapet serangkaian sampel itu.
4. Miniso

Miniso di Jakarta ibarat surga kecil lol. Di Jogja Miniso-nya ngga sebesar di Jakarta, jadi banyak aitem yang ngga ada. Aku ke 2 Miniso di 2 Mall berbeda, di tiap toko aku beli 1 aitem. Di toko pertama aku agak ragu jadi aku cuma beli Cuticle Trimmer Set (aku ngga bisa nemuin harga produk ini :( padahal udah cari ke official account Miniso di Shopee) karena punyaku di rumah sudah patah. Isinya ada Nail File dan Cuticle Pusher. Di toko kedua aku beli Adorable Makeup Blender (Rp. 49.900,-) yang isinya ada 2 jadi aku punya back up kalau yang 1 sudah harus diganti.
5. BLP Beauty Space

Ini purchase ter-menyenangkan yang aku lakukan. Aku emang sudah mengincar shade Mapple Waffle dari BLP Lip Coat (Rp. 129.000,-) sejak lama. Dan sebenarnya aku juga mengincar beberapa shades lain dan beberapa produk lainnya. Tapi berhubung uangku sudah habis di Innisfree karena aku ngga mengira aku akan ke toko BLP, jadi aku hanya beli 1 lip coat aja. Agak bersyukur juga sih karena Lip Stain-nya tinggal 1 warna aja di toko, jadi aku ngga jadi beli. My money is safe :D
Senangnya disana aku bisa swatch beberapa lip coat, jadi besok-besok kalau aku mau beli via website, aku udah ngga bingung. Mapple Waffle menurut aku cantik luar bisa. Netral banget di kulit aku. Nude yang ngga peach ataupun pink, sebagaimana kebanyakan warna nude di pasaran, malah lebih ke coklat. Formulanya juga luar biasa enak. Sama sekali ngga kering dan waktu dipakai makan, “rasa” pudarnya enak banget. Tau kan rasa crusty dan sticky lipstick cair kalau pudar? Nah, ini ngga sama sekali. I can’t wait to try their other shades! And their other products as well. I have my eye on the duo liner and the brow pencil.
6. Additional


Ada 3 aitem additional yang mau aku masukkan ke haul ini, tapi sebenarnya aku ngga beli sendiri 2 aitem di antaranya, tapi dikasih sama temen baikku, Shasha. I love you, girl. Thank you. Aku dikasih 2 aitem, yaitu cosmetic pouch dan Pro Fine Precision Sculpting Brush. Menurut teman-temannya Shasha, brush-nya enak banget kalau dipakai untuk sculpting. Gonna try it soon and inform you all. Aitem 1 lagi aku beli waktu di airport, yaitu buku kumpulan puisi judulnya “Milk and Honey” karya Rupi Kaur (Rp. 207.000,-). Aku jatuh cinta sama buku ini. Ada 4 part  di dalamnya, dan setiap part berhasil bikin emosi aku naik turun. Kalau lagi di part yang sedih ya sedih beneran. Kalau lagi di part yang senang, ya senang beneran. I love it so much. Highly recommended. I can’t wait to get my hands on her second book.
So, that’s all. Aku lupa banget untuk nyimpen struk-struk pembeliannya. Sebagian harga yang aku cantumkan adalah hasil aku Google-ing, jadi mohon maaf kalau kurang akurat.
Thanks for reading. I love you! Later!


NB: I decided to copy Oliver’s “Later” from Call Me by Your Name movie :D Leave a comment below if you’ve watched it. Do you love it or not? What is the best part of the movie?



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments