In beyond positive life talk poetical post random ramble

Beyond Positive #2: Kepada Para Perempuan yang Baru Patah Hati


Wahai perempuan yang baru patah hati. Ini bukan tentang apa yang salah pada dirimu.
Ini tentang ditinggalkan berkali-kali namun tetap melihat bayangan di kaca itu sebagai perempuan yang kau banggakan.
Bayangan itu tidak berubah sama sekali.
Coba lihat matanya. Memang, mungkin agak sembap, tapi bentuknya sama. Warnanya sama. Tetap cokelat, tetap biru, tetap abu-abu. Apapun warnanya, dia indah. Selalu indah. Jangan lihat kantung yang menggelap di bawah mata itu. Sedikit concealer bisa mengoreksinya. Fokus pada mata itu. Pada sinarnya yang sedikit redup karena hati pemiliknya sedang terluka. Sinar itu hanya pergi sementara. Mengelana mencari sumber kebahagiaan lain. Biarkan. Dia akan kembali. Mata itu akan kembali hidup. Coba terima rasa yang kau rasakan. Peluk sakitnya. Rengkuh lukanya.
Coba lihat hidungnya. Tidak mancung, tidak pesek. Sedikit besar dan membulat. Tapi indah. Kamu tidak perlu menyalahkan bentuknya. Kamu tidak perlu mengoreksinya. Kamu tidak butuh suntik filler untuk membuatnya lebih tegak. Tidak. Kamu cukup seperti ini. Kamu indah seperti ini. Kamu hanya perlu menerimanya. Memang, ujungnya memerah sebab kau terlalu banyak mengusapnya, menghapus lendir yang keluar saat kau menangis. Tak apa. Nikmati saja sakitnya. Resapi saja tiap perih yang muncul.
Coba lihat bibirnya. Tidak tipis, tidak tebal. Sedikit kecil dan asimetris. Tapi indah. Selalu indah. Kamu mungkin tidak pernah tahu berapa banyak orang yang bahagia mendengarmu berbicara. Mendengar kalimat yang keluar dari bibirmu itu. Bibirmu sempurna. Kamu tidak butuh apa-apa untuk membuatmu merasa sempurna. Kamu sudah sempurna.
Lihat wajah itu. Memerah sebab terlalu lama mengusap air mata. Tersedu. Hatinya patah. Hatinya remuk. Tapi bayangan itu tidak berubah. Mata itu tetap sama seperti kemarin. Hidung itu tetap sama seperti kemarin. Bibir itu selalu membuat orang jatuh cinta padamu.
Biarkan dia pergi. Biarkan.
Bukan dirimu yang salah. Lihat bayangan itu. Lihatlah. Dia sempurna. Tubuhnya memang dipenuhi lemak. Dipenuhi stretch mark. Tapi itulah kesempurnaan yang kau miliki. Mungkin saat ini kau terlihat jelek. Biarkan saja. Kau terlihat jelek karena kau sedang patah hati. Coba sekarang kamu pergi ke kamar mandi, basuh tubuhmu, basuh wajahmu sekaligus semua air mata itu. Kenakan baju terbaikmu. Kenakan riasan andalanmu. Kenakan sepatu yang paling kamu suka. Lalu keluar lah. Lihat dunia.
Kamu pantas.
Kamu berharga.
Kamu sempurna.
Bukan salahmu jika ia pergi. Bukan salahmu jika ia tidak bisa menerima kesempurnaanmu. Bukan salahmu, sayang.
Perempuan yang kau lihat setiap hari di kaca itu adalah dirimu. Dan kamu cantik. Kamu sempurna. Biarkan dia pergi. Itu bukan salahmu. Bukan.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments