“Ada yang mati, saat itu, dalam kerinduan yang tak
terobati.”
Sepenggal lirik dari Payung Teduh yang nampaknya bisa
menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini. Semakin banyak episode-episode
rindu yang tidak terobati yang berhasil aku lewati, semakin banyak pula porsi
cinta yang mati. Sekian hari jumlahnya semakin berkurang, walau belum
sepenuhnya hilang. Aku yakin suatu saat, porsi cinta itu akan jauh lebih banyak
berkurang dan akhirnya hilang tanpa bekas. Karena semakin banyak rinduku tak
menemukan penawarnya, semakin banyak pula aku mengikhlaskan.
Lucu rasanya kalau ingat, dulu aku rela melakukan
apapun hanya untuk bisa bertemu denganmu. Namun saat ini, bertemu denganmu
adalah perbuatan yang ingin sekali aku hindari. Aku pikir, jika kita bertemu
aku akan senang. Tapi ternyata, setelah pertemuan kita batal terjadi, sebuah
beban besar malah terangkat dari dadaku. Sesak karena rindu padamu, perlahan
terganti dengan rasa lega karena aku tidak perlu berurusan dengan lebih banyak
keriduan yang akan muncul jika mata kita sempat bertemu.
Aku masih mencintaimu, itu sudah pasti. Tapi aku
mencoba untuk lebih mencintai diriku sendiri. Aku tahu, jika kita bertemu, maka
cinta itu akan utuh kembali. Dan artinya, aku harus kembali melewati
episode-episode rindu baru yang sudah jelas tidak akan pernah menemukan
obatnya. Dan aku bersyukur, aku tidak perlu melewati itu semua.
Aku masih mencintaimu, itu sudah pasti. Tapi kecintaanku padamu sudah tertimbun pelan-pelan oleh rasa kecewa yang selalu kau sebabkan. Satu tahun bukan waktu yang sedikit untuk menetralkan rasa. Bukan pula saat yang mudah untuk dilewati. Butuh ribuan butir air mata, ribuan menit berpikir, dan ribuan faktor lainnya untuk membantuku mengembalikan cintaku pada diriku sendiri. Kau tidak tahu, berapa banyak waktu yang kuhabiskan hanya untuk menggali lubang kuburku sendiri, tapi aku juga yang akhirnya menimbun kembali lubang itu. Dan aku, tidak akan mengizinkan kamu, atau siapapun, untuk merusak segala perjuangan yang pernah aku lakukan. Aku pernah menjalani hari tanpamu, dan aku baik-baik saja. Dan aku tahu, tanpamu, aku akan tetap bisa hidup dan berdiri.
0 komentar:
Post a Comment