Halo semuanya, apa kabar? Semoga
selalu sehat dan bahagia yah :)
Kali ini aku mau menuliskan
tentang sesuatu yang mendasar nih. Kalau biasanya aku me-review pengalamanku tentang sebuah produk yang sudah aku coba, kali
ini aku mau menjelaskan tentang basic-basic
dalam penentuan rutinitas skincare
untuk kalian yang baru mau mulai membangun skincare
regime. Tanpa banyak basa-basi lagi, yuk langsung kita mulai aja
langkah-langkahnya.
1.
Mengetahui jenis kulit
Langkah
paling awal yang harus kita lakukan sebelum menentukan skincare regime adalah menemukan jenis kulit yang paling sesuai
dengan jenis kulit kita. Langkah ini merupakan langkah yang paling krusial dan
paling dasar dari seluruh langkah yang akan aku jelaskan. Kenapa? Karena semua
hal yang berhubungan dengan kulit, baik itu skincare
maupun makeup sangat bergantung
dengan pengetahuan kita terhadap jenis kulit. Setiap manusia memiliki hanya 1
jenis kulit tapi bisa berubah seiring perkembangan waktu, meskipun biasanya
perubahan tersebut ngga permanen. Jenis-jenis kulit yang umum itu ada 5, yaitu
kulit kering, kulit berminyak, kulit normal, kulit kombinasi, dan kulit sensitif.
Jenis kulit ini sangat dipengaruhi oleh gen yang diturunkan ke kita.
2.
Mengetahui kondisi kulit
Setelah
mengetahui jenis kulit kita, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
mengetahui kondisi kulit. Apa itu kondisi kulit? Kondisi kulit adalah keadaan
kulit setelah dipengaruhi faktor internal dan eksternal seperti hormon, cuaca,
stres, makanan, dan faktor-faktor lainnya. Tidak seperti jenis kulit, setiap
manusia bisa memiliki jumlah kondisi kulit yang tidak terhingga :D Beberapa
kondisi kulit yang umum terjadi adalah kulit dehidrasi, mudah berjerawat (acne-prone), hiperpigmentasi, penuaan,
kerusakan akibat sinar matahari (sun
damage), dan kondisi-kondisi kulit lainnya. Mengetahui kondisi kulit juga
penting dilakukan karena akan mempengaruhi produk mana yang boleh dan tidak
boleh dimasukkan ke dalam skincare regime
kita. Sebagai contoh, kulitku memiliki kondisi yang mudah berjerawat (acne-prone), berpori-pori besar (enlarged pores), dan mengalami
hiperpigmentasi di beberapa bagian.
3.
Mencari tahu bagaimana cara mengendalikan masalah yang ditimbulkan
jenis kulit
Jenis kulit
bisa dikendalikan lho. Terdapat aturan-aturan yang perlu kita ikuti agar masalah
yang dibawa jenis kulit kita bisa dikendalikan. Misalnya, untuk jenis kulitku
yang berminyak, maka aku perlu menghidrasi dan melembabkan kulitku dengan baik,
sehingga tidak memicu produksi minyak berlebih. Aku juga dapat menambahkan
bahan-bahan skincare yang memiliki
fungsi untuk mengendalikan produksi sebum, contohnya Niacinamide.
4.
Menganalisa penyebab munculnya kondisi kulit
Seperti yang
telah aku jelaskan di atas, kondisi kulit memiliki banyak penyebab baik faktor
internal maupun eksternal. Untuk mengatasi dan mengendalikan kondisi kulit,
kita perlu menganalisa apa penyebab dari munculnya kondisi tersebut. Contohnya
kulitku sendiri merupakan kulit yang acne-prone
dimana jerawat akan muncul ketika menjelang menstruasi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penyebab jerawat di kulitku adalah hormon. Selain itu,
kulitku juga memiliki pori-pori besar yang disebabkan oleh perawatan yang
salah, dalam kasusku adalah dulu terlalu sering facial dan genetik. Dengan mengetahui penyebab dari kondisi kulit,
kita akan lebih mudah menghindari faktor-faktor yang menyebabkan masalah di
kulit dan lebih mudah mencari produk-produk yang perlu digunakan.
5.
Mencari tahu bagaimana cara mengendalikan kondisi kulit sesuai
dengan jenis kulit
Setelah
menganalisa penyebab kondisi kulit kita terjadi, maka kita perlu mencari tahu
cara yang tepat mengendalikan kondisi kulit sesuai dengan jenis kulit. Meskipun
jenis dan kondisi kulit tidak selalu berhubungan, tapi penanganan keduanya
perlu bersinkronisasi agar tidak bertentangan satu sama lain.
Contohnya terkait
pengendalikan jerawat. Sebagian besar produk pengobatan jerawat akan membuat
kulit kering, karena mereka bekerja dengan cara mengeringkan jerawat. Banyak
orang lupa, bahwa mengaplikasikan obat jerawat terus menerus akan membuat
pertahanan alami kulit atau moisture
barrier kita rusak. Dan akhirnya kulit kehilangan kemampuannya untuk
menghidrasi dan dry patches muncul
dimana-mana. Jadi, kita harus tahu bagaimana cara mengendalikan kondisi dan
masalah kulit tanpa mengganggu kestabilan kulit kita.
Jadi, kita
perlu banyak berkomunikasi dengan kebutuhan kulit kita. Termasuk peka terhadap
bahan-bahan yang ada di dalam produk yang kita gunakan. Contohnya, untuk
mengurangi produksi sebum maka produk pembersih wajah cenderung menggunakan SLS
(Sodium Lauryl Sulfate). Tapi SLS juga dapat memberikan rasa kulit ketarik
setelah digunakan, dan itu ngga baik karena dapat memicu produksi sebum. Maka
baiknya kita hindari penggunaan SLS. Begitu juga dengan penggunaan alkohol.
Beberapa orang sensitif dengan alkohol di dalam produk yang digunakan, apalagi
alkohol konsentrasi tinggi. Alkohol juga dapat mengontrol produksi minyak, tapi
juga dapat menyebabkan kulit kehilangan terlalu banyak minyak dan akhirnya
memproduksi minyak berlebih.
6.
Memilih basic skincare
berdasarkan kebutuhan
Langkah
selanjutnya adalah memilih produk yang akan digunakan. Kalau sebelumnya kita
sudah melakukan rangkaian produk skincare,
maka kita perlu menganalisa ulang kandungan produk yang kita gunakan sebelum
menambahkan rangkaian baru. Coba cek apakah pembersih wajah kamu menggunakan
SLS. Kalau iya, coba ganti dengan pembersih wajah yang bebas SLS, SLES (Sodium
Laureth Sulfate), ALS (Ammonium Lauryl Sulfate), dan ALES (Ammonium Laureth
Sulfate). Rekomendasiku adalah produk dari Hada Labo seperti yang sedang aku
gunakan. Setelah mengganti produk pembersih wajah kamu, coba perhatikan, apakah
ada perubahan dalam kelembaban dan produksi minyak di wajah kamu? Atau ada
perubahan berupa berkurangnya dry patches
di kulit kamu? Setelah menemukan perubahan dan kamu merasa cocok, kamu bisa
lanjutkan dengan menganalisa produk-produk yang kamu pakai lainnya. Ingat!
Sesuaikan dengan kondisi dan jenis kulit kamu ya!
7.
Mempelajari cara pemakaian yang baik dan do’s and don’ts-nya
Masing-masing
tahap itu perlu cara pemakaian yang berbeda-beda. Dan kamu harus tahu cara
pakainya sebelum kamu beli produknya, biar produk-produk itu bisa bekerja
dengan sempurna. Selain itu, kamu juga harus tahu kandungan apa aja yang ngga
boleh dipakai bersamaan, biar ngga menimbulkan reaksi negatif di kulit kamu.
“Lalu
apa aja basic skincare yang perlu
kamu lakukan?”
Well, dasarnya
cuma ada 5 tahap.
“Lho
kok banyak?”
Engga kok. Kamu cuma perlu double cleansing, toner, moisturizer,
dan sunscreen.
"Kalau cleansing-nya sekali aja gimana?"
Kalau pagi-pagi, kamu boleh cuma
sekali cleansing. Tapi, kalau malam,
selama kamu memakai sunscreen pas
siangnya, kamu harus tetap double
cleansing. Cleansing pertama
pakai yang oil-based, lalu pakai yang
water-based. Karena sunscreen itu bisa diam di atas kulit
kamu tanpa terserap, sehingga bisa mengakibatkan pori-pori tersumbat. Kalau
pori-pori tersumbat, nanti kamu banyak komedo dan jerawat.
“Kalau
gitu ngga usah pake sunscreen aja
dong.”
NGGA
BOLEH. Sunscreen is a must. Cahaya
matahari yang mengandung sinar UV itu JAHAT
BANGET. Cahaya UV itu bisa bikin kamu jerawatan, kulit terbakar, sampai
kanker kulit. Jadi kamu WAJIB PAKAI
SUNSCREEN. Ngga cukup SPF di dalem makeup,
karena spf di dalem makeup itu ngga ngasih apa-apa. Kamu harus pakai sunscreen secara terpisah. Titik.
Oke balik lagi, double cleansing udah jelas dong ya
wajib dilakukan. Lalu kamu harus toning,
alias pakai toner. Atau bahasa
indonesianya, pakai penyegar. Kenapa? Karena toner itu akan mengembalikan pH kulit kamu. Ketika kamu
membersihkan kulit, pH kulit kamu akan berubah menjadi alkali (basa), dan kulit
yang sehat itu ada di kondisi asam, bukan basa. Kalau kulit kamu basa, kulit
kamu akan rentan terhadap bakteri dan berbagai masalah lainnya termasuk
pertumbuhan jerawat. Selain itu, tahap-tahap skincare yang akan kamu pakai selanjutnya akan bekerja lebih baik
di kulit yang asam. Makanya kamu butuh pakai toner. Kamu boleh pakai toner
apapun selama toner itu bisa mengembalikan
pH kulit, tapi saranku hindari yang mengandung alkohol ya. Karena ada beberapa
orang yang sensitif terhadap alkohol dan malah bikin kulitnya dehidrasi.
Setelah toner kamu pakai moisturizer.
“Tapi
kulitku berminyak, nanti pakai moisturizer makin berminyak dong.”
Sayang, justru kamu perlu pakai moisturizer biar kulit kamu ngga overwork. Ilustrasinya gini, kulit kamu
berminyak, terus kamu cuci muka, otomatis minyak dari atas kulit kamu keangkat
kan? Nah, kamu perlu pakai moisturizer
untuk mengembalikan kelembaban kulit kamu. Kalau kamu ngga pakai moisturizer, nanti kulit kamu akan kasih
sinyal kalau mereka (si kulit) kekurangan kelembaban, dan akhirnya mereka akan memproduksi
minyak yang lebih banyak. Hasilnya kulit kamu malah makin berminyak. Maka dari
itu, kamu perlu pakai moisturizer
biar kamu ngebantu kerja kulit kamu mengembalikan kelembaban yang hilang akibat
mencuci wajah. Get it?
Habis itu pakai sunscreen deh kalau mau keluar rumah. Di
atas udah dijelasin kan kenapa harus pakai sunscreen?
Kalau ngga keluar rumah ya ngga masalah ngga pakai sunscreen asal kamu ngga duduk di depan jendela dengan cahaya
matahari langsung (sinar UV bisa menembus ruangan lho).
Jadi udah jelas ya, tahap basic skincare regime yang bisa dilakukan
untuk pemula adalah:
Oil
Based Cleanser – Water Based Cleanser – Toner – Moisturizer – Sunscreen (siang
hari).
“Kok
orang lain bisa sampai 10 step sih?”
Nah, kalau basic routine-nya kamu udah fasih, tapi kamu ngerasa masih butuh
tahap ekstra untuk mengatasi masalah kulit kamu, kamu boleh tambah tahapan lain
SATU PERSATU. Jangan latah ya!
Jangan mentang-mentang orang lain pakai 10 tahap, kamu langsung beli 5 produk
tambahan dan langsung pakai semuanya. Jangan say, pelan-pelan, satu-satu.
“Kenapa
harus satu-satu?”
Alasan paling utama adalah, biar
kamu paham dulu, mana yang butuh dan ngga butuh kamu pakai. Contoh pertama,
kamu udah pakai 5 basic step tadi,
tapi kamu masih punya banyak pori-pori yang tersumbat. Nah, mungkin kamu harus
pertimbangin untuk double toning.
Contoh kedua, kamu udah pakai 5 basic
step tadi, tapi jerawat selalu muncul kalau kamu abis keluar rumah. Nah,
mungkin kamu harus pertimbangin pakai serum yang mengandung antioksidan. Jadi
setiap tahap punya fungsi masing-masing, dan kamu harus paham yang kamu
butuhkan itu apa dan yang ngga kamu butuhkan itu apa. Karena dasarnya, semakin
simpel skincare routine-nya, semakin
baik. Selama semua masalah kamu bisa teratasi dengan baik.
Alasan kedua, biar hemat bu. Kalau
kamu puas dengan kulit kamu hanya dengan 5 basic
skincare, kenapa harus ditambah-tambahin? Nambah step kan artinya nambah budget
juga. Dan ngga semua orang rela investasi banyak uang untuk skincare kan?
“Selain
5 basic skincare tadi, apa aja step tambahan yang bisa digunakan?”
Ada banyak dan beda fungsi.
1)
Eksfoliasi, fungsinya untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan
kulit kamu. Eksfoliasi ini ada yang physical,
ada yang chemical. Yang fisik itu
pakai face scrub, lulur wajah, atau cleansing device. Sementara yang chemical itu pakai peeling (non scrub) atau exfoliating toner (sering juga disebut acid toner). Yang perlu diingat, kalau
eksfoliasi secara fisik itu ngga boleh setiap hari, dan sifatnya cukup abrasif.
Karena dia hanya mengangkat sel kulit mati dari permukaan tapi ngga memberi
nutrisi apa-apa kepada kulit baru yang baru naik ke permukaan.
2)
Hydrating toner, fungsinya
untuk menghidrasi kulit. Umumnya dipakai kalau kamu pakai chemical exfoliating, jadi nanti istilahnya double toning (exfoliating toner + hydrating toner). Setelah dieksfoliasi
kan kulit masih baru, dan exfoliating
toner itu cenderung bikin kulit agak kering. Jadi kamu butuh hydrating toner untuk mengembalikan
hidrasi di kulit kamu.
3)
Essence/Booster/First
Treatment,
fungsinya ngga beda jauh sama hydrating
toner, yaitu menghidrasi kulit. Tapi essence
juga bisa membantu kerja dari produk-produk yang selanjutnya mau kamu pakai
biar lebih efektif, jadi sebagai booster
gitu.
4)
Serum/Ampoule, fungsinya
adalah menutrisi kulit. Serum ini kandungannya rich banget dan biasanya kental. Serum juga biasanya agak mahal
karena kandungannya yang rich tadi. Fungsi
dari serum ini macem-macem sesuai dengan kandungannya. Ada yang untuk hidrasi
(biasanya mengandung Hyaluronic Acid), mencerahkan kulit, antioksidan, anti-aging, pengendalian jerawat,
macem-macem deh pokoknya. Tinggal disesuaikan aja dengan kebutuhan kamu. Dan dalam
1 kali rangkaian, kita bisa pakai berbagai jenis serum lho. Tapi kamu harus
perhatikan bahan-bahannya jangan sampai ada yang bertentangan dan ngga boleh
dipakai bersamaan.
5)
Eye Cream/Eye
Serum,
fungsinya untuk menutrisi area mata. Area mata (dan bibir) (dan leher) adalah
area yang memiliki kulit paling tipis di antara seluruh area di wajah, sehingga
sangat rentan terhadap penuaan. Jangankan penuaan, beberapa orang (termasuk
aku), punya garis alami di area mata yang muncul karena aku tersenyum. Ngga mungkin
dong ya aku ngga senyum biar ngga berkerut? Nah makanya perlu eye serum atau eye cream untuk menutrisi area mata ini. Selain itu area mata juga
rentan sama mata panda kan?
6) Masker, fungsinya ada yang untuk detoxifying kulit ada yang untuk
menutrisi kulit. Tinggal kamu pilih aja butuh yang mana.
7) Lip treatment, fungsinya untuk menjaga kesehatan bibir. Bisa berupa lip scrub dan lip balm.
8) Face Oil, fungsinya untuk menutrisi kulit atau bisa juga untuk jadi
pengganti moisturizer.
Hmmm panjang juga ya penjelasanku
tentang basic skincare ini. Aku harap
kamu ngga bosen ya bacanya. Hehe. One thing
that you should remember, ngga ada paksaan untuk membangun skincare routine yang panjang kok. Semua itu balik ke kebutuhan dan kerelaan
kamu. Kalau kamu ngerasa cukup dengan apa yang kamu lakukan saat ini, ya udah. Aku
ngga bisa maksa. You do you. Tapi kalau
kamu ngerasa butuh skincare routine
yang panjang, aku harap aku bisa membantu dengan menulis post ini.
Oh iya, satu lagi. Be patient. Skincare butuh waktu untuk
bekerja, jadi jangan buru-buru nambahin produk baru kalau kamu belum ngerasain
perubahan dari skincare routine yang sudah kamu lakukan.
Thanks a bunch for reading :*
0 komentar:
Post a Comment