In

This Blog Is Moving!

Hola!!!

Karena berbagai alasan, blog ini akan pindah!! Yay!!

Mulai hari ini dan seterusnya, saya akan menulis tulisan baru di sini. So, please kindly visit my new site.

See you there.

Later, Ayu.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In random ramble

Salahkah Cintaku Berlabuh?


Kepada engkau, yang tak sengaja melabuhkan cintanya pada orang yang tidak tepat. Atau kepada engkau, yang tak sengaja menjatuhkan hatinya dengan orang yang tepat, hanya saja waktunya tidak tepat. Salahkah kita?

Kita tidak pernah bisa memilih pada siapa hati kita merasa nyaman. Pun tidak pernah bisa memilih kapan kita akan bertemu dengannya. Semua terjadi begitu saja. Tiba-tiba kita jatuh cinta. Tiba-tiba dunia semuanya tentang dia. Salahkah rasa yang memilih untuk berpihak pada orang dan waktu yang tidak tepat ini?

Mungkin akan lebih mudah jika kita tidak pernah bertemu dengannya. Tapi semuanya akan lebih sulit jika ternyata dia teman kita. Teman sekolah, teman kuliah, atau teman kantor. Kita secara rutin bertemu dengannya dan tidak bisa menghindari fakta bahwa kita senang bertemu dengannya. Kita senang melihat matanya, melihat senyumnya, melihat ia tertawa. Rasanya dunia terasa dua kali lebih indah.

Namun di saat bersamaan kita benci berada di dekatnya. Kita selalu ingat bahwa dia bukan milik kita. Ingin mendekati namun tidak bisa. Entah karena sebenarnya kita sadar dia tidak tepat untuk kita. Atau karena dia terlihat sangat tepat untuk kita, hanya saja kita terlambat datang dan dia sudah ada yang memiliki. Rasanya ingin menghilang dan menarik diri saja. Pura-pura tidak pernah mengenalnya. Tapi lagi-lagi, kita harus memaksa diri berhadapan dengannya, bahkan mungkin setiap hari.

Apa yang salah? Hati kita dalam memilih tempat kah?

Hati kita tidak pernah salah tempat. Atau salah waktu. Hati kita hanya melakukan sesuatu yang ia paling ahli. Jatuh cinta tentu ada prosesnya, meski mungkin kita tidak menyadarinya. Logika kita bilang dia bukan orang tepat, tapi hati kita selalu jujur dan berkata dia membuat kita nyaman dan wajar kita jatuh cinta. Logika kita bilang kita bertemu di waktu yang salah, tapi hati kita jujur bilang waktunya memang salah tapi dia orang yang tepat dan kita menginginkannya. Hati selalu jujur.

Lalu, haruskah kita berhenti mencintai?

Saat ini mungkin yang terlihat adalah cinta selalu menyakiti kita. Tapi, ingatkah kamu bahwa cinta tidak harus berbalas? Coba belajar mencintai mereka yang tidak terlihat balasannya, atau bahkan tidak mampu membalas. Mencintai benda mati, mencintai alam, mencintai hewan. Balasannya abstrak dan mungkin tidak bisa kita lihat langsung. Tapi coba rasakan kehadiran mereka di dekat kita. Benda mati yang memberi kita manfaat untuk kita gunakan setiap hari. Alam memberi kita udara untuk kita hirup. Hewan memberi kita pertemanan sehingga kita punya makna untuk kembali bangun esok hari.

Belajar untuk mencintainya tanpa mengharap balasan nyata.

Sekarang mungkin kita tidak melihat diri kita ada di jalan yang tepat. Tapi kita pasti bisa melewati kesulitan ini meski berat. Bersyukurlah bahwa kita masih punya hati yang jujur menerima segala keadaan orang lain. Bersyukurlah kita masih punya hati yang luas mencintai orang yang tidak tersedia untuk dicintai. Bersyukurlah kita masih punya hati untuk mencinta. Sebab hati adalah rumah bagi perasaan-perasaan yang menjadikan kita manusia.

Cintamu tidak salah. Hatimu tidak salah. Kita hanya ditempatkan pada situasi tidak tepat yang menjadikan kita terlihat salah.

XOXO, Ayu.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

(Bahasa Indonesia) Hada Labo Ultimate Moisturizing Series (Cleansing Oil, Face Wash, dan Lotion) Review #sponsored


Haloo semuanyaa… Semoga selalu sehat dan bahagia yaah :) Aku balik lagi dengan review baru nih, kali ini akan me-review 3 produk dari Hada Labo. Review ini kembali disponsori oleh nihonmart.id dan seperti biasa, review-nya akan tetap objektif yaa.

Apa Produknya?
Produk yang akan aku review kali ini ada 3 buah, yaitu Hada Labo Ultimate Moisturizing Cleansing Oil, Hada Labo Ultimate Moisturizing Face Wash, dan Hada Labo Ultimate Moisturizing Lotion. Jadi pas nih, aku akan review 3 step sekaligus, mulai dari first cleansing, second cleansing, dan toning.







Kenapa Aku Coba Produk-Produk Ini?
Sedikit disclaimer, aku sebelumnya sudah pakai Face Wash dan Lotion-nya sebelum ditawari kerja sama oleh nihonmart. Face wash sama Lotion-nya semua aku udah repurchase ketiga kalinya, jadi tau kan seberapa suka aku dengan smeua produk itu? ;) Aku suka sama face wash-nya karena dia ngga mengandung SLS, SLES, ALS, maupun ALES. Sementara aku pakai lotion-nya karena lotion-nya bisa jadi hydrating toner yang murah tapi baguus.
Sementara, aku belum pernah coba cleansing oil-nya sama sekali. Dan ketika nihonmart menawarkan kerja sama, aku langsung minta untuk dikirimkan cleansing oil ini. Aku sebelumnya udah ngincer cleansing oil-nya karena harganya murah dan katanya bagus. Tapi, di Jogja masih agak susah sih carinya. Jadi kebetulan di nihonmart juga lagi available, aku minta kirimin aja deh. Hehe.


Apa Klaimnya?
Cleansing Oil:  cleansing oil yang dapat membersihkan makeup termasuk waterproof mascara dan eyeliner. Mengandung minyak zaitun dengan tingkat kemurnian tinggi sehingga lembut di kulit. Mengandung Improved Hyaluronic Acid (AcHA) dan Hyaluronic Acid sehingga dapat melembabkan dan melembutkan kulit.

Face Wash: melembabkan sekaligus mengangkat kotoran dan minyak dari kulit. Menggunakan 2 jenis Hyaluronic Acid (Improved Hyaluronic Acid dan Hyaluronic Acid Derivative) sehingga membuat kulit lebih lembab, halus, dan tetap elastis.

Lotion: memiliki tekstur yang ringan di kulit. Mengandung 3 tipe Hyaluronic Acid (Improved Hyaluronic Acid, Hyalurnic Acid, dan Nano-sized Hyaluronic Acid) yang membuat kulit lebih halus, lembut, dan tetap elastis.

Ketiga produk di atas tidak mengandung zat pewarna, pewangi, mineral oil, dan Ethanol. Ketiga produk tersebut juga sesuai dengan pH kulit sehingga memiliki tingkat iritasi rendah.


Kemasan, Volume, dan Konsistensi
Face wash-nya dikemas dalam bentuk tube berwarna putih dengan aksen tulisan berwarna hijau dan biru. Pada bagian depan tertulis nama dan klaim singkat produk, sementara pada bagian belakang tertulis klaim, bahan-bahan, dan cara pemakaian produk. Volume produk ini adalah 100 gram dengan konsistensi seperti krim yang berbusa setelah terkena air.

Berbeda dengan face wash-nya, cleansing oil dan lotion-nya dikemas dalam botol plastik berwarna putih. Pada cleansing oil-nya, tulisannya lebih dominan berwarna hijau tua, sementara pada lotion-nya tulisannya lebih dominan berwarna oranye.

Tutup dari ketiga produk tersebut menggunakan tutup klik sehingga dapat mencegah produk dari kebocoran jika ditutup dengan benar. Meskipun beberapa kali aku mengalami kebocoran pada cleansing oil-nya, entah karena tutupnya kurang kencang atau karena oil-nya merembes dari celah-celah botol. Lotion dan cleansing oil-nya sama-sama bervolume 100 ml. Konsistensi cleansing oil-nya seperti minyak pada umumnya, dan lotion-nya cukup cair hampir secair air.

Cara Pakai dan Efek di Kulit
Cleansing Oil: cara pakai cleansing oil ini adalah dengan menuangkan beberapa tetes produknya, kalau aku sekitar sebesar koin, lalu meratakannya ke wajah dalam keadaan kering. Nanti setelah seluruh makeup lumer, aku basahi tangan dengan air dan mengemulsi produknya hingga berubah seperti susu. Setelah menggunakan cleansing oil ini kulitku ngga terasa ketarik atau terlalu kering. Malah terasa sangat lembab dan halus. Cleansing oil ini juga ngga perih di mata, jadi aman untuk membersihkan maskara dan eyeliner waterproof. Daya angkatnya pun cukup oke walaupun kalau aku katup mulut biar ngga kena bibir, ya beneran ngga kena bibir alias jadi ada pembatas sama yang sudah dibersihin sama bukan. Haha. Kayak pakai topeng gitu.

Face Wash: cara pakai face wash ini sama seperti sabun wajah biasa, yaitu dituangkan ke tangan, basahi dengan air lalu usapkan ke wajah. Busa sabun wajah ini sangat lembut, mungkin busa terlembut yang pernah aku coba. Itu juga yang bikin aku jatuh cinta sama sabun ini sampai ngga mau pindah ke lain produk. Hehe. Setelahnya juga ngga bikin muka ketarik tapi sudah cukup ampuh untuk membersihkan kotoran.

Lotion: cara penggunaan lotion ini adalah dengan menuangkan dua atau tiga tetes ke telapak tangan dan mengusapkannya ke kulit. Aku pakai lotion ini setelah menggunakan acid toner atau langsung setelah face wash kalau lagi ngga pakai acid toner. Lotion ini cukup cepat menyerap dan mampu memberikan kelembaban yang bertahan seharian.

Apakah Sesuai dengan Klaimnya?
Yes yes yes. Aku sangat puas dengan ketiga produk ini. Semuanya bagus dan bekerja dengan sangat baik. Beberapa hal yang mungkin aku ngga terlalu suka adalah efek cleansing oil-nya yang sedikit memberikan residu berminyak di wajah. Tapi setelah dicuci lagi pakai face wash, rasa berminyak itu hilang kok. Malah kalau ngga ada rasa berminyak itu, mungkin ngga akan terasa selembab itu. Selain itu, bau cleansing oil-nya juga ngga terlalu enak. Mungkin karena produk ini ngga pakai pewangi sama sekali jadi baunya ya asli bau minyak.

Review keseluruhan
Cleansing oil:
(+) Efektif, melembabkan, mudah dicari, terjangkau (Rp. 62.000,- di nihonmart.id), tidak perih di mata, bebas pewangi, pewarna, mineral oil dan alkohol.
(-) Bau kurang enak, meninggalkan residu di kulit.

Face wash:
(+) Tidak mengandung SLS, SLES, ALS, dan ALES, melembabkan, busa sangat lembut, tidak membuat kulit kering, terjangkau (Rp. 33.500,- di nihonmart.id).
(-) Belum ada kayaknya :D

Lotion:
(+) Melembabkan, tidak mengandung alkohol, terjangkau (Rp. 38.500,- di nihonmart.id).
(-) Efeknya ya hanya melembabkan dan membuat kulit halus. Tidak ada yang begitu spesial.

Ranking?
Cleansing oil: 3,5/5
Face wash: 4,5/5
Lotion: 4/5

Repurchase? 
Ya, untuk face wash dan lotion-nya. Tapi kalau untuk cleansing oil-nya, aku masih pikir-pikir. Entah kenapa aku masih lebih suka cleansing oil-ku yang lama. Tapi aku akan beli cleansing oil Hada Labo ini kalau kepepet butuh yang lebih murah sih. Hehe.

Well, segitu dulu aja review dariku kali ini. Semoga bisa membantu kamu yang lagi cari produk cleansing dan toner yaa. Later!

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In random ramble

Where Have I Been?


Hey there! How are you?

Aku minta maaf buat kamu yang bertanya-tanya, kemana aja aku selama beberapa minggu (atau bulan?) ini. Hehehe. As a start, sebelum nulis review lagi, aku akan menceritakan kesibukanku belakangan.

First, and the main reason is, aku lagi magang. Magang jadi jurnalis di sebuah startup digital bernama pijarpsikologi.org. Disana aku menulis artikel-artikel yang berbau psikologi dan kesehatan mental. Jadi bisa dibilang aku kembali ke akar dan menggunakan ilmu yang udah aku pelajari selama kuliah sambil  tetap melakukan hal yang aku cinta, menulis.

Aku sarankan kalian coba main-main ke website-nya. Sebelum magang disana aku udah fascinated sama artikel-artikel yang mereka buat. Selalu bisa relate dengan kehidupan sehari-hari, dan selalu membantu orang awam untuk melek dengan psikologi dan kesehatan mental.

Begitu aku jadi bagian dari mereka, aku makin terkagum lagi. Karena aku lihat dan ngerasain sendiri atmosfer kerja dan effort yang dilakukan penulis untuk menghasilkan artikel-artikelnya. Aku jadi tau kenapa tulisan-tulisan disana bagus-bagus dan kena ke hati. Aku jadi makin jatuh cinta.
Nanti, akan ada beberapa tulisan yang aku link di bawah, biar kalian juga bisa baca beberapa tulisan yang aku buat.

Menulis Ekspresif untuk Meringankan Stres
Relationship Goals dan Kenyataan di Baliknya

Kedua, aku akhirnya wisuda. Yay! There isn’t much to talk about it. Tapi aku senang. Aku bahagia. And I’m terrified of what comes next!




P.S: Mungkin beberapa post selanjutnya di blog ini aku akan re-publish artikelku di pijar biar pembaca disini juga lebih familiar dengan psikologi dan kesehatan mental. Biar blog-ku juga jadi lebih bermakna lagi. Hehe.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In beyond positive life talk poetical post random ramble

Beyond Positive #2: Kepada Para Perempuan yang Baru Patah Hati


Wahai perempuan yang baru patah hati. Ini bukan tentang apa yang salah pada dirimu.
Ini tentang ditinggalkan berkali-kali namun tetap melihat bayangan di kaca itu sebagai perempuan yang kau banggakan.
Bayangan itu tidak berubah sama sekali.
Coba lihat matanya. Memang, mungkin agak sembap, tapi bentuknya sama. Warnanya sama. Tetap cokelat, tetap biru, tetap abu-abu. Apapun warnanya, dia indah. Selalu indah. Jangan lihat kantung yang menggelap di bawah mata itu. Sedikit concealer bisa mengoreksinya. Fokus pada mata itu. Pada sinarnya yang sedikit redup karena hati pemiliknya sedang terluka. Sinar itu hanya pergi sementara. Mengelana mencari sumber kebahagiaan lain. Biarkan. Dia akan kembali. Mata itu akan kembali hidup. Coba terima rasa yang kau rasakan. Peluk sakitnya. Rengkuh lukanya.
Coba lihat hidungnya. Tidak mancung, tidak pesek. Sedikit besar dan membulat. Tapi indah. Kamu tidak perlu menyalahkan bentuknya. Kamu tidak perlu mengoreksinya. Kamu tidak butuh suntik filler untuk membuatnya lebih tegak. Tidak. Kamu cukup seperti ini. Kamu indah seperti ini. Kamu hanya perlu menerimanya. Memang, ujungnya memerah sebab kau terlalu banyak mengusapnya, menghapus lendir yang keluar saat kau menangis. Tak apa. Nikmati saja sakitnya. Resapi saja tiap perih yang muncul.
Coba lihat bibirnya. Tidak tipis, tidak tebal. Sedikit kecil dan asimetris. Tapi indah. Selalu indah. Kamu mungkin tidak pernah tahu berapa banyak orang yang bahagia mendengarmu berbicara. Mendengar kalimat yang keluar dari bibirmu itu. Bibirmu sempurna. Kamu tidak butuh apa-apa untuk membuatmu merasa sempurna. Kamu sudah sempurna.
Lihat wajah itu. Memerah sebab terlalu lama mengusap air mata. Tersedu. Hatinya patah. Hatinya remuk. Tapi bayangan itu tidak berubah. Mata itu tetap sama seperti kemarin. Hidung itu tetap sama seperti kemarin. Bibir itu selalu membuat orang jatuh cinta padamu.
Biarkan dia pergi. Biarkan.
Bukan dirimu yang salah. Lihat bayangan itu. Lihatlah. Dia sempurna. Tubuhnya memang dipenuhi lemak. Dipenuhi stretch mark. Tapi itulah kesempurnaan yang kau miliki. Mungkin saat ini kau terlihat jelek. Biarkan saja. Kau terlihat jelek karena kau sedang patah hati. Coba sekarang kamu pergi ke kamar mandi, basuh tubuhmu, basuh wajahmu sekaligus semua air mata itu. Kenakan baju terbaikmu. Kenakan riasan andalanmu. Kenakan sepatu yang paling kamu suka. Lalu keluar lah. Lihat dunia.
Kamu pantas.
Kamu berharga.
Kamu sempurna.
Bukan salahmu jika ia pergi. Bukan salahmu jika ia tidak bisa menerima kesempurnaanmu. Bukan salahmu, sayang.
Perempuan yang kau lihat setiap hari di kaca itu adalah dirimu. Dan kamu cantik. Kamu sempurna. Biarkan dia pergi. Itu bukan salahmu. Bukan.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In beauty 101 full face makeup makeup look

Tips dalam Membuat No Makeup Makeup Look ala Ayu



Haaaiii apa kabar semuanyaa?? Semoga sehat dan bahagia selalu yaaah :)
Hari ini aku mau berbagi tips dalam mengaplikasikan my interpretation of no makeup makeup look yang udah aku cobain sendiri. FYI, tips ini cocok banget dipake untuk foto, untuk kalian yang kulitnya kering, atau untuk kalian yang simply suka aja sama makeup dewy. Aku kurang merekomendasikan tips ini untuk kalian yang kulitnya berminyak kayak aku. Karena biar makeup-nya keliatan kayak kulit asli, aku perlu mencampur 1 tetes Squalane (sejenis minyak), dan aku udah pernah pake adonan ini keluar rumah dan di waktu 6 jam kulitku udah ga ramah buat foto, alias berminyak banget.
Wah, intro-nya kepanjangan. Haha. Langsung aja yah.

Complexion
Complexion merupakan bagian yang paling penting dan paling susah di achieve dalam aplikasi no makeup makeup look. Di foto yang aku lampirkan, aku pake foundation lho! Tapi keliatan kayak kulit aja kan?
1.              Tools.
Tips pertama sekaligus kunci yang paling penting dalam complexion yang skin-like adalah tools-nya. Di foto yang aku lampirkan, aku mengaplikasikan foundation menggunakan flat foundation brush punyanya Real Techniques. Tapi sebenarnya kamu bisa pake kuas merek apapun, yang penting jenisnya flat. Selain pakai flat foundation brush, aku juga menggunakan beauty sponge dari Miniso untuk membaurkan foundation-nya.
Kenapa harus pakai flat foundation brush? Karena kamu mau foundation kamu itu menutup semua imperfection tapi tetap tipis. Pakai beauty sponge juga bikin foundation jadi lebih tipis, tapi juga mengurangi coverage-nya, hasilnya kamu jadi perlu pakai berlapis-lapis. Sementara kalau kamu apply pakai flat foundation brush dulu, kamu ngga akan mengurangi coverage foundation-nya.
Pastikan kamu apply foundation-nya tipis-tipis. Bukan kayak lagi ngecat tembok yah, tapi tipis-tipis. Aku selalu menepuk-nepuk brush-ku yang sudah aku beri foundation ke tangan atau ke mixing palette beberapa kali sampai foundation yang ada di brush-nya tinggal sedikit, baru aku aplikasikan ke kulit. Pastikan juga kamu aplikasikan di 1 area sampai rata, lalu langsung kamu tepuk-tepuk pakai beauty sponge lembab. Karena biasanya flat brush meninggalkan bekas garis-garis di kulit. Dan kalau kamu tunggu sampai seluruh wajah ter-cover foundation baru kamu ratakan pakai beauty sponge, nanti foundation-nya terlanjur kering dan susah diratakan.
Lalu ulangi semua langkah ini sampai seluruh wajah tertutup foundation. Kalau kamu ngerasa masih butuh coverage lebih, kamu bisa ulangi semua langkah tadi di bagian yang mau kamu tutupi. Tapi, prinsipku semakin tipis akan semakin terlihat seperti kulit. Jadi, hati-hati yah :)
2.              “Adonan” Foundation
Tips kedua dan ngga kalah penting adalah adonan foundation yang kamu pakai. Biasanya, kita sulit menemukan warna foundation yang sangat sesuai dengan warna kulit asli kita. Nah, untuk mencapai warna foundation yang sangat dekat dengan warna kulit asli kamu, kamu bisa mencampur beberapa warna foundation yang kamu punya sampai kamu rasa sudah paling mendekati warna asli kulit kamu. Semakin dekat warna foundation-nya dengan warna kulit asli kamu, semakin bagus hasilnya karena semakin meyakinkan kalau itu seperti kulit asli, padahal bukan. Hihi.
Selain itu, pastikan jenis foundation kamu pakai bukan foundation matte. Kulit asli, apalagi yang sehat, pasti akan cenderung lebih dewy-dewy-basah gitu. Jadi, kalau kamu pakai foundation yang matte, kamu bisa campurkan adonan foundation kamu dengan 1 tetes face oil kesayangan kamu. Jangan banyak-banyak yah, karena face oil itu bikin adonan foundation jadi lebih cair. Kalau kebanyakan nanti coverage-nya juga berkurang. Nah karena tips inilah aku kurang menyarankan cara ini dipakai untuk kamu yang berkulit oily. Karena aku takut lama kelamaan kulit kamu akan terlihat terlalu berminyak.
3.              Serba cair atau krim
Tips ketiga adalah penggunaan blush, bronzer, highlighter dan contour berbentuk cream atau cair. Aku sih ngga menyarankan kamu untuk contour kalau mau no makeup makeup look yang terlihat real. Karena contour akan membuat wajah terlihat lebih fake dari wajah tanpa makeup. Kalau kamu tetap mau contour wajah, pastikan kamu baur dengan baik biar ngga keliatan ada batas antara bagian yang di-contour dengan yang engga.
Di foto yang aku lampirkan, aku ngga pakai blush dan bronzer liquid/cream, tapi aku pakai lip coat dari BLP yang shade Mapple Waffle. Warnanya yang cokelat agak peach tapi agak mauve juga cocok buat jadi pengganti bronzer sekaligus blush, jadi aku pakai untuk keduanya. Aku juga ngga pakai highlighter, tapi kalo kamu mau pakai highlighter, pastikan kamu pakai yang berbentuk cream dan di blend dengan baik ya. Pilih juga highlighter yang subtle biar ngga terlalu keliatan fake. Kalau kamu ngga punya blush/bronzer/highlighter berbentuk krim, kamu bisa akalin dengan cara yang agak sadis tapi ampuh. Caranya kamu gerus blush/bronzer/highlighter kamu sedikit lalu campur dengan foundation. Selanjutnya adonan blush/bronzer/highlighter+foundation itu kamu tepuk-tepuk ke kulit. Pakai tangan aja biar panas tangan kamu ngebantu produknya nge-blend ke kulit kamu.
Oh iya, kalau kamu mau pakai concealer untuk bawah mata atau bagian-bagian yang mau kamu conceal, pastikan kamu juga membaurkan concealer-nya dengan jari yah. Biar (lagi-lagi) panas tangan kamu membantu produknya untuk terbaur dengan baik.
4.              Hindari penggunaan bedak berlebihan
Again, seperti yang sebelumnya aku jelaskan, kulit asli yang sehat akan terlihat dewy-dewy-basah. Jadi pastikan kamu meminimalisir penggunaan bedak, bahkan akan lebih bagus kalau tanpa bedak sama sekali. Kalau terpaksa menggunakan bedak, pastikan kamu pakai tipis aja. Semakin banyak bedak yang kamu pakai, semakin besar kemungkinannya complexion kamu akan terlihat dempul. Kalau aku, caranya adalah pakai brush yang ngga terlalu rapat bulunya, jadi produk yang diambil juga lebih sedikit. Dan cara mengaplikasikannya adalah dengan digeser-geser pelan-pelan ke kulit. Jangan pakai tekanan sama sekali dan usahakan hanya ujung-ujung kuas yang menempel ke kulit.
Kamu juga bisa menyemprotkan setting spray setelah menggunakan bedak agar bedak yang sudah kamu aplikasikan lebih terlihat menyatu dengan kulit.

Eye Makeup
5.              Alis natural
Hindari penggunaan brow pomade untuk no makeup makeup look. Aku pribadi ngga terlalu jago pakai brow pomade untuk alis natural. Jadi aku prefer untuk pakai pensil alis. Aku ngga bingkai alisku, tapi aku langsung meniru garis-garis alis dan mengisinya di bagian-bagian yang kosong. Dan aku pastikan alisnya terbaur dengan sempurna dengan cara menyikat alisnya berkali-kali. Jangan khawatir kalau alisnya sedikit berantakan. Karena alis yang natural memang sedikit berantakan kan?
6.              Warna eyeshadow natural
Di foto yang aku lampirkan, aku kembali menggunakan lip coat dari BLP sebagai warna mata. Aku aplikasikan hanya dengan jari dan baur sampai terlihat natural. Kamu juga bisa pakai bronzer di bagian kelopak mata biar mata kamu lebih terdefinisi.
7.              Maskara setipis mungkin
Ini krusial sih. Kamu harus pastikan mata kamu “bangun” tapi ngga keliatan fake. Kamu harus jepit bulu mata kamu dan pakai maskara setipis mungkin. Yang penting bulu mata kamu naik dan terlihat. Pastikan juga bulu mata kamu ngga menggumpal dan terlihat terpisah-pisah. Seolah-olah kamu abis cuci muka dan bulu mata kamu masih basah gitu. Hihi.

Lipstick
8.              Nah, ini juga penting. Kamu harus pilih warna lipstick yang natural. Cara aplikasinya juga penting. Menurutku, cara paling baik adalah dengan di tepuk-tepuk di bibir biar produk yang nempel tipis-tipis aja. Habis itu, kalau kamu mau, kamu bisa tambah lip gloss tanpa shimmer di bibir kamu biar keliatan lebih sehat. Tapi jangan berlebihan yah. Di foto yang aku lampirkan, menurutku lip gloss-nya masih agak berlebihan nih.
9.              Be confident!
Ini tips paling utama. Untuk bisa percaya diri dengan makeup tipis dan ngga keliatan pakai makeup adalah kita harus yakin dengan apa yang Tuhan kasih untuk kita. Kalau kita percaya diri, ngga pakai makeup pun kita ngga akan malu :)
Segitu dulu tips dari aku. Semoga membantu kamu yang lagi butuh tips untuk no makeup makeup look yah. Later!


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In beauty review skincare

Emina Sun Protection SPF 30 Review


Halo semuanya, apa kabar? Semoga selalu dilindungi Tuhan yaah :)
Kali ini aku mau review sebuah produk yang sebenarnya sudah aku review secara singkat di Instagram beberapa hari yang lalu. Kalau mau baca versi singkatnya, bisa baca disini. Produk yang mau aku review adalah Emina Sun Protection SPF 30 PA+++.

Apa ini?
Ini adalah tabir surya atau sunscreen yang murah banget. Seingatku harganya ngga sampai 40 ribu. Emina ini masih satu perusahaan dengan Wardah dan Make Over, dan produk-produknya lebih ditujukan untuk remaja. Makanya ngga heran kalau produk-produknya Emina harganya murah-murah dan kemasannya juga cenderung lebih playful.

Kenapa aku coba ini?
Berawal dari sebuah diskusi di kolom komentar, sepertinya di Youtube, aku kurang ingat. Waktu itu membicarakan soal sunscreen yang ramah untuk kulit berminyak. Lalu banyak juga yang merekomendasikan Emina ini. Akhirnya waktu aku mampir ke counter-nya Emina di sebuah Mall, aku beli aja. Waktu itu aku berpikir, kalaupun ngga cocok, aku ngga terlalu rugi karena harganya kan murah. Haha.

Apa klaimnya?
·                Memiliki tekstur ringan yang membantu melindungi kulit dari sinar UV di hari yang aktif.
·                Diperkaya Aloe Vera Extract dan emollient untuk memberikan kelembaban ekstra di kulit.

Kemasan, Volume, dan Konsistensi

Kemasan dari produk ini berbentuk tube berwarna putih dengan aksen berbentuk geometris berwarna oranye dan abu-abu. Saat membeli produk ini, pembeli tidak diberikan kotak. Namun isi produk terlindungi dengan segel aluminium. Kepala tubenya menggunakan tutup fliptop, sehingga pengguna dapat mengontrol sebanyak apa produk yang ingin dikeluarkan. Di bagian depan kemasan terdapat merk dan keterangan singkat produk. Di bagian belakang kemasan terdapat keterangan produk yang lebih lengkap seperti klaim, cara pakai, bahan-bahan, dan peringatan. Produk ini berisi 60 ml dengan konsistensi seperti krim berwarna putih kekuningan.

Bahan-Bahan
Aqua, Ethanol, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Glyceryl Stearate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Dimethicone, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Triethanolamine, Propylene Glycol, Panthenol, Polyvinyl Alcohol, Aloe Barbadensis (Aloe Vera) Leaf Extract, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Fragrance, Hydrolyzed Wheat Protein/PVP Crosspolymer, BHT, Disodium EDTA, Ethylhexylglycerin, Xanthan Gum, Potassium Sorbate, EDTA, Sodium Benzoate.
Berdasarkan bahan-bahan di atas, dapat dilihat bahwa sunscreen ini termasuk dalam chemical sunscreen yang menggunakan Ethylhexyl Methoxycinnamate (Octinoxate) dan Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate (Uvinul A Plus).

Cara Pakai dan Efek di Kulit

Cara pakai yang tertulis di kemasan adalah: Oleskan pada area wajah dan leher 15 menit sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.
Sunscreen ini menginggalkan sedikit sekali white cast saat diaplikasikan, namun white cast itu akan hilang ketika produk menyerap ke kulit. Kebetulan, beberapa bulan yang lalu aku sudah pernah pakai produk ini dan merasa white cast yang ditinggalkan mengganggu banget. Akhirnya aku kasih produk ini ke adikku. Tapi pas kemarin aku coba beli lagi dan coba pakai sekali lagi, aku ngga notice ada white cast yang berlebihan.
Akhirnya aku coba bandingkan punyaku yang baru saja kubeli dengan yang lama. Dan ternyata memang ada beberapa perbedaan antara produk lama dan baru. Pertama, warna produk yang lama lebih kekuningan dan produk yang baru lebih dominan putih dan hampir tidak terlihat kekuningannya. Kedua, produk yang lama lebih cair sementara yang baru lebih terasa seperti krim kental. Ketiga, produk yang lama lebih dewy dan saat terkena sinar matahari, pantulan sinarnya terlihat lebih putih dan mengkilap. Sementara produk yang baru lebih tidak berwarna saat terkena sinar matahari. Mungkin memang sudah ada perubahan formula antara produk yang lama dan yang baru.
Produk ini cukup cepat menyerap, dan saat sudah menyerap produk ini tidak meninggalkan rasa lengket di kulit. Finish-nya pun cenderung matte sehingga cocok digunakan oleh pengguna dengan kulit berminyak.

Tips dan Peringatan Produk
Pada kemasan produk terdapat peringatan yang berbunyi:
“Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari, meskipun menggunakan sediaan tabir surya. Jika terjadi reaksi hipersensitivitas (rasa terbakar, kemerahan), hentikan pemakaian.”

Apakah produk ini sesuai dengan klaimnya?
Bisa dibilang iya. Produk ini sama sekali ngga terasa berat dan ngga bikin kulit kering. Tapi aku ngga berani bilang kalau produk ini juga ngga bikin kulit makin kering bagi orang yang kulitnya kering yah, karena kulitku sendiri berminyak. Di kulitku, produk ini cukup bikin kulit matte dan ngga bikin kulit makin berminyak sepanjang hari. It’s a big deal since almost all sunscreen that I’ve used made me more oily throughout the day.
Sayangnya, sunscreen ini hanya memiliki SPF 30. Aku pribadi lebih memilih sunscreen dengan SPF 50 karena merasa lebih aman dan terlindungi. Tapi, adakalanya aku juga butuh sunscreen dengan SPF lebih rendah untuk dipakai keluar rumah yang hanya sebentar atau saat masih pagi atau sore menjelang malam yang ngga terlalu banyak terpapar sinar matahari. Jadi, sunscreen ini cocok digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut. Tapi kalau untuk perlindungan harian sih aku merasa kurang.

Review keseluruhan:
(+) Harganya murah dengan isi cukup banyak.
(+) Kemasan yang cukup baik.
(+) Mudah ditemukan.
(+) Tidak meninggalkan white cast di kulitku.
(+) Tidak membuat kulit semakin berminyak.

(-) Baunya aneh. Bau jeruk tapi kimiawi banget.
(-) Hanya memiliki SPF30.
(-) Aku ngga tau produk ini akan meninggalkan white cast atau ngga di skintone yang lebih gelap dari kulitku, mengingat sebelumnya aku punya masalah white cast dengan produk ini.
(-) Mengandung alkohol dan fragrance.

Ranking? 4/5

Repurchase? Maybe. Selama aku belum menemukan sunscreen lain dengan finish matte dan SPF cukup rendah, kemungkinan besar aku akan tetap menggunakan sunscreen ini.
Sekian dulu review-ku kali ini. Semoga membantu yaah. Later!

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments